07 Mei 2011

O Guru, Kapan Suksesnya

Semoga saja masih ada guru yang mengatakannya dari dasar hati yang paling dalam, bahwa alasan paling azasi mengapa mendidik anak-anak kita, bukan hanya untuk membekali mereka pengetahuan dan kecakapan, agar nilainya bagus, naik kelas, lulus ujian, tetapi juga menginginkan agar anak-anak kita berakhlak mulia.

Dengan tetap berjalan di koridor akhlak mulia inilah, diharapkan anak-anak kita kelak berhasil memenuhi apa yang mereka butuhkan untuk meraih kecukupan ekonomi dan kepuasan pribadi. Paling tidak bisa menyamai kesejahteraan dan kebahagiaan kita, orangtua mereka, atau kemuliaan guru-guru mereka.

Ampun guru, ada teman saya yang sekarang sudah berhasil secara ekonomi, menjadi bos terkenal dan kaya, tapi dulu dia bukan murid pandai di kelas kita. Kenapa bintangnya justeru bersinar cemerlang setelah dia terjun ke masyarakat dan berada di dunia yang sebenarnya?

Lalu apakah tepat untuk menyebut guru sebagai guru yang sukses, karena dia telah memenangkan lomba berkali-kali atau pernah meraih gelar guru teladan? Terserah jawaban Anda. Namun bagi saya, guru harus sukses mempersiapkan anak-anak kita belajar bagaimana belajar, justru setelah mereka berada di dunia nyata, di luar ruang-ruang kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar